Sebuah inovasi pembelajaran dilakukan oleh SMK Telkom Jakarta di masa pandemi COVID 19. Jika saat kondisi normal, siswa kelas XII melakukan praktek kerja industri (Prakerin) di perusahaan selama 3 bulan, saat ini jelas tidak dapat dilakukan, untuk menjaga siswa tetap aman dari COVID 19.
Lalu apa yang dilakukan? sekolah mengganti dengan kegiatan prakerin dengan Project Work, yaitu kegiatan yang dirancang bagi para siswa untuk meningkatkan kompetensi, pada dasarnya sama seperti Prakerin yaitu belajar untuk praktek kerja di industri, namun dilakukan dari rumah masing-masing secara daring.
Ahmad Nuryadi selaku Kaur Sinergi dan Hubin SMK Telkom Jakarta mengatakan Project Work dilakukan selama tiga bulan yaitu Agustus, September dan Oktober. Sekolah menghadirkan pengajar (praktisi) secara daring untuk memberikan materi-materi yang nantinya dapat dipraktekkan oleh siswa. Selain itu juga ada perusahaan yang memberikan projek kepada siswa untuk dikerjakan.
“Yang sudah dilakukan adalah menghadirkan pembicara secara daring yaitu teknisi IndiHome, untuk memberikan simulasi pada siswa tentang pemasangan IndiHome di rumah, instalasinya seperti apa,”ucapnya.
SMK Telkom Jakarta dengan sigap merespon kemungkinan-kemungkinan dampak yang diakibatkan COVID 19. Seperti dikatakan Ahmad bahwa, SMK Telkom Jakarta telah merancangan Project Work sejak bulan Maret lalu.
Ahmad memastikan meski pembelajaran secara daring namun simulasi lakukan sedetail mungkin. Semuanya tidak mengurangi esensi belajar, hanya penggunaan medianya saja yang berbeda.
“Esensinya tetap sama dengan Prakerin, namun dengan cara yang berbeda,”jelasnya.
Melalui Project Work ini, siswa diharapkan dapat menguasai kompetensi di bidangnya masing-masing. Selain itu juga memicu kreatifitas para siswa, untuk menghasilkan berbagai inovasi sesuai dengan kompetensinya. Masa pandemi ini tidak menjadi hambatan bagi siswa untuk berkarya. (Purel/YPT)