Bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional, Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) menggelar sosialisasi program Save Planet No Plastic. Kegiatan ini dikemas dalam salah satu program Komunitas Provokasi Aktivasi Budaya TF Baper yaitu Gerak Olah raga (Geol) Pagi. Acara dilaksanakan pada Jum’at (22/02) didahului dengan olah raga zumba, otot-otot yang tegang dikendurkan agar badan menjadi rileks. Para pegawai pun sangat antusias mengikuti acara ini.
Untuk mengurangi sampah plastik, para pegawai tidak diberikan air mineral dalam kemasan, namun disarankan untuk membawa tumbler sendiri. Hal ini sesuai dengan semangat YPT untuk mengurangi penggunaan sampah plastik. Sampah plastik memang telah menjadi masalah lingkungan bukan hanya di Indonesia, tapi juga menjadi isu dunia.
Direktur Higher Education, Sumrahadi mengatakan, jika menilik sejarahnya kemunculan / ditemukannya plastik telah ada sejak lama yaitu tahun 1907. Namun respon dunia terlambat terhadap bahaya / efek yang ditimbulkan dari penggunaan plastik.
Baru pada tahun 1995, seorang Jeffrey L Meikle melalui bukunya berjudul American Palstic: A Cultural History memberikan sudut pandang terkait plastik, namun masih dalam tataran budaya belum banyak menyentuh efek lingkungan.
Kemudian dunia tersentak setelah Susan Freinkel mengeluarkan buku yang berjudul Plastic: A Toxic Love Story, membahas mengenai bagaimana ketergantungan manusia pada plastik diibaratkan sebagai cinta yang beracun.
“Plastik yang diproduksi nyatanya hanya 9% yang didaur ulang, 12% dibakar dan sisanya 79% mengotori bumi. Dan kita juga tidak bisa menutup mata, bahwa plastik itu tidak dapat musnah, dia hanya akan menjadi partikel kecil atau mikro plastik, artinya plastik tidak dapat hilang sama sekali,”ungkapnya.
Penggunaan sedotan plastik juga menjadi masalah serius, produksi sampah sedotan di Indonesia jumlah sangat fantastis. Jika sampah sedotan dijejerkan, mulai dari Jakarta bisa sampai ke Meksiko. Untuk itu dibagikan sedotan ramah lingkungan berbahan stanless steel.
Lalu apakah yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan dunia yang kita tinggali ini dari plastik?. Melalui Save Planet No Plastic, pegawai di YPT diajak untuk mengurangi penggunaan plastik sedikit demi sedikit. Setiap hari Jum’at ada “Tumbler Day”, jadi semua pegawai harus membawa tumbler sendiri yang sudah diisi air, hal ini juga berlaku untuk kegiatan rapat. Diharapkan melalui aksi ini dapat mengurangi jumlah plastik khususnya penggunaan minuman dalam kemasan baik itu gelas ataupun botol.
Selanjutnya akan dipantau melalui penyediaan tempat sampah khusus plastik, tujuannya adalah untuk dapat mengukur jumlah penggunaan pastik oleh pegawai di YPT.
“Mari kita sukseskan program ini, Save Planet No Plastic, Yeeeees”ucap Sumrahadi bersama seluruh pegawai.
Nah berikut ini, 7 cara untuk mengurangi penggunaan plastik ala YPT:
- Membawa tas belanja sendiri yuk
- Minum pakai tumbler lebih keren
- Kalau jajan, jangan lupa bawa kotak makanan sendiri
- buat sedotan, sendok dan garpu plastik
- Kurangi penggunaan kantong plastik yah
- Lebih baik simpan makanan di toples kaca
- Ajak keluarga, teman-teman, orang sekitar biar makin seru.
Yuk kita jaga planet tempat kita tinggal ini, dimulai dari hal sederhana dimulai dari diri sendiri. (Masita/YPT)