Mahasiswa ITTelkom Purwokerto menciptakan aplikasi permainan edukasi, Dzulfaqqor Amin sebagai penciptanya menamakan game ciptaannya dengan nama Mendoan kependekan dari Menghafal Do’a Harian.
Mahasiswa S1 Teknik Informatika ini mengatakan seperti namanya, Mendoan menjadi media yang menyenangkan bagi anak-anak agar lebih mudah menghafalkan do’a-do’a. Sehingga anak-anak bisa bermain sambal belajar. Permainan ini berbasis android sehingga dapat digunakan dalam ponsel pintar.
“Game ini menawarkan petualangan yang baru bagi anak-anak. Di dalamnya terdapat karakter utama yaitu Nissa yang akan berpetualang mencari adiknya yang hilang melawan para buto (musuh) menggunakan hafalan – hafalan do’a,”jelasnya.
Dzulfaqqor menjelaskan mendoan ini dibuat menggunakan metode Game Development Life-Cycle (GDLC) yang terdiri dari tahapan inisiasi, pra-produksi, produksi, pengujian, beta, dan rilis.dalam pengembangan juga diterapkan prinsip – prinsip reinforcement positive yang dalam tahapan ini dilakukan proses analisis fungsi untuk menetukan siapa targetnya, perilaku apa yang diubah dan menggunakan metode apa
Pada tahap pra-produksi dilakukan pembangunan prototipe game yang mampu mengintegrasi antara asset yang telah dibuat dengan source code sebagai kesatuan di game ini. Terdapat 4 tombol dalam tampilan game Mendoan, yaitu tombol “Mulai Main” untuk memulai permainan, tombol “Daftar Do’a” untuk membuka daftar do’a, tombol “Pengaturan” untuk mengatur volume music dan sound effect, dan tombol “Keluar” untuk keluar dari permainan.
Apri Junaidi S.Kom., M.Kom., M.Cs., salah satu dosen pembimbing mahasiswa mengatakan, apikasi yang dibuat oleh Dzulfaqqor Amin secara keseluruhan dan sistem sudah baik dan layak untuk bersaing dengan game edukasi lainnya.
“Selain sistem dalam game sudah baik, konsep dari permainan yang menggunakan pengetahuan dalam menghafal do’a – do’a masih sangat jarang, terutama permainan dengan jenis petualangan seperti ini, membuat anak – anak di generasi millennial sangat cocok sekali menjalankan permainan edukasi ini,”tuturnya.
Sudah menjadi pemandangan yang biasa jika anak-anak generasi millennial tidak bisa lepas dari pengaruh ponsel pintar. Sehingga dirinya berkeyakinan jika Mendoan sangat efektif untuk anak usia Sekolah Dasar.
“Waktu yang digunakan oleh mereka menjadi lebih efektif dan menambah pengetahuan dalam memecahkan teka – teki,”pungkasnya. (ITTP)