Lonjakan kasus Covid-19 di Kudus pasca Idul Fitri 2021 menjadi sorotan baru-baru ini, juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebutkan bahwa angka kenaikan lebih dari 30 kali lipat dari 26 kasus menjadi 929 kasus pada tanggal 4 Juni lalu bahkan per tanggal 1 Juni 2021 lalu, lebih dari 90 persen tempat tidur di rumah sakit terisi penuh. Terhitung hingga 6 Juni 2021, berdasarkan data yang dihimpun oleh pemerintah Kudus mencatat sedikitnya ada total 8.757 kasus dengan total meninggal sebanyak 718 orang.
Kenaikan angka korban meninggal ini juga berdampak pada para petugas pemulasaran dan pemakaman jenazah yang mulai kewalahan. Hal ini kemudian menggerakkan ITTelkom Surabaya memberangkatkan tim ke Kudus untuk menghibahkan inovasi crane pemulasaran jenazah agar dapat mempermudah proses pemulasaran jenazah di Kudus. Sabtu, 5 Juni lalu rombongan ITTelkom Surabaya bertolak menuju Kudus tepatnya menuju Rumah Sakit ‘Aisyiyah Kudus untuk memberikan hibah alat inovasi.
“Inovasi ini lahir saat Rektor ITTS melihat rekaman video tentang kesulitan yang dialami petugas pemakaman jenazah covid-19 dimana para petugas mengalami kesulitan dalam proses pemakaman. Ada yang terjatuh sampai jenazahnya keluar, sehingga kami berpikir bagaimana caranya dapat membantu pemulasaran jadi dibuatlah inovasi ini. Ini versi ke tiga, sebelumnya ada dua versi dimana seiring waktu setelah mendapatkan banyak saran dan masukan hingga sampai pada versi yang paling efektif yakni versi ke-3 ini. Besar harapan kami untuk dapat membantu meringankan rekan-rekan khususnya yang bertugas di bagian pemulasaran jenazah,” jelas Agus Sulistya, Ph.D selaku Wakil Rektor II dalam sambutannya.
Di sisi lain, dr. Hilal Aryadi M. Kes selaku direktur Rumah Sakit ‘Aisyiyah menjelaskan kasus Covid-19 di Kudus ini membuat banyak rumah sakit mengalami kewalahan.
“Seperti yang kita ketahui Kota Kudus kita tercinta sedang mengalami musibah yaitu menjadi zona hitam Covid-19 dimana terjadi peningkatkan yang cukup drastis sehingga rumah sakit mengalami outbreak dimana seluruh ruang isolasi mengalami full di atas 100% sehingga semua pasien yang ada di UGD harus dirujuk ke rumah sakit Semarang dan sekitarnya, bahkan ada pula pasien yang antre masuk ke dalam UGD,” jelas Hilal Aryadi.
Rumah Sakit ‘Aisyiyah Kudus sendiri merupakan salah satu rumah sakit yang menjadi rujukan penanganan pasien Covid-19. Berdasarkan data pemerintah Kota Kudus tercatat hingga 6 Juni 2021, Rumah Sakit ‘Aisyiyah tercatat 57 orang pasien Covid-19 yang masih dirawat, 44 orang meninggal dan 308 orang telah dinyatakan sembuh.
“Untuk korban sendiri tercatat hingga pada hari ini (5/6/2021) 32 kematian dalam satu hari. Ini yang membuat kami untuk mengawal proses pandemi ini dari hulu ke hilir juga sampai proses pemulasaran jenazah. Alat pemulasaran jenazah 3.0 ini sudah digunakan di rumah sakit- rumah sakit di Surabaya dalam penanganan jenazah Covid-19, semoga alat yang dihibahkan ini dapat membawa manfaat kepada tim kami dalam rangka safety petugas maupun keluarga sehingga prosesnya lebih aman,” imbuh Hilal Aryadi.(ITTS)