Diunggah pada 16 November 2018, pukul 10:35
Prestasi ini diraih berkat kreasinya mengembangkan Media Carrier Class berbasis Augmented Reality (CC-AR) di SMK Telkom Makassar. Farid menggunakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang bertujuan mengembangkan media CC-AR agar siswa mampu berkolaborasi, mampu berkomunikasi, berpikir kritis, kreatif, inovatif dalam memecahkan permasalahan khususnya menambah wawasan karier kepada siswa.
“Pengembangan QR Qode yang didesain dengan menarik dalam Augmented Reality menampilkan video profil karier beberapa orang yang telah sukses dalam kariernya. Selanjutnya QR Qode yang dikembangkan di buat dalam bentuk majalah digital yang berisi inspirasi karir bagi siswa,”jelasnya.
Lomba INOBEL Madya dan Utama diikuti oleh 66 orang guru terbaik SMA, SMK, dan Pendidikan Khusus dari seluruh Indonesia. Sebanyak 42 guru menjadi peserta INOBEL Madya dan 24 peserta di INOBEL Utama. Farid menjadi salah satu dari 5 guru yang terpilih untuk mengikuti INOBEL yang berasa dari Sulawesi Selatan.
Tentunya tidak mudah untuk dapat meraih prestasi yang membanggakan tersebut, Farid dan peserta lainnya harus mengikuti kegiatan Lomba INOBEL Madya dan Utama yang berlangsung selama empat hari di jakarta.
“Sebelum melakukan presentasi dilakukan tes tertulis mengenai metode pembelajaran, media pembelajaran, RPP, sampai evaluasi dalam pembelajaran. Selanjutnya setiap peserta mempresentasikan karya inovasinya di depan dewan juri yang merupakan guru besar dari beberapa universitas di Indonesia,” pungkas Farid (FM/SMK Telkom Makassar)