Data is the new oil, ungkapan ini menggambarkan betapa dahsyatnya era data saat ini, dimana data menjadi komoditi yang sangat berharga seiring dengan tranformasi digital yang semakin terasa di seluruh kegiatan dan kehidupan kita sehari-hari. Namun sayangnya hal ini masih belum didukung oleh cyber security sehingga rentan disalah gunakan bahkan rawan kejahatan pencurian data.
Berkenaan dengan hal ini, Yayasan Pendidikan Telkom menggelar kegiatan Jum’at Jujur Jadi Juara (4J), dengan tema Cyber Security Awareness Campaign. Dalam acara ini, materi dipaparkan oleh Dawam Dwi Jatmiko dari Direktorat Digital Transformation,Synergy & Performance. Diulas mengenai kejahatan siber dan cara menghindarinya, ada juga beberapa tips agar data kita aman dalam genggaman.
Menariknya bukan hanya sekedar pemaparan materi, acara dikemas dalam sebuah kuis berhadiah, di dalamnya terdapat pertanyaan yang sebetulnya adalah materi.
Menurut Dawam, terdapat berbagai bentuk kejaharan siber, salah satunya Phishing yaitu cyber attack dimana seorang penipu menyamar sebagai seseorang atau pegawai suatu perusahaan yang dikenal oleh korban dan berusaha mencuri informasi keuangan atau informasi pribadi yang sensitif melalui e-mail atau pesan singkat.
Mencegah terjadinya cyber attack dapat dilakukan dengan cara tidak memasukkan informasi pribadi di laman web yang tidak terpercaya, verifikasi keamanan situs yang dikunjungi, menggunakan firewall pada komputer personal kita, menggunakan perangkat lunak antivirus yang memiliki keamanan Internet atau dapat juga menggunakan toolbar anti Phishing.
Ada juga istilah Social Engineering yang dikenal pelakunya sebagai social engineer yaitu penipu yang akan membujuk seseorang untuk mengucapkan kata sandi atau informasi yang akan membahayakan keamanan suatu perusahaan.
Sebelum hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, kita perlu membentengi data yang kita miliki antara lain dengan cara melakukan back up data, hal ini dilakukan untuk memastikan data yang dibutuhkan agar selalu tersedia, dan jika datanya rusak maka dapat dipulihkan sehingga operasional dapat berjalan seperti biasa. Selanjutnya, kita perlu menjaga kerahasiaan data, misalnya password, dan simpanlah password yang kita miliki dengan baik dan tidak mudah dijangkau orang lain. Terakhir, jangan mudah untuk memberikan data pada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, karena biasa saja anda menjadi korban kejahatan siber. (Purel/DTSP)