Mahasiswa Diploma III Teknik
Telekomunikasi ST3
Telkom Purwokerto bernama Wigiono, mengembangkan alat pembersih asap ruang
tertutup. Melalui
pengembangan ini diharapkan menghasilkan teknologi yang ramah lingkungan.
“Bahaya karbon
monoksidan atau CO bagi kesehatan manusia telah menginspirasi saya, sehingga menciptakan
alat ini,”jelasnya.
Wigiono
menuturkan dari sistem kendali yang dihasilkan, diharapkan bisa memberikan
kenyamanan dan membantu mengurangi polusi yang ada di ruangan tertutup, sekaligus
menghilangkan udara kotor. Dengan hasil keluaran adalah menyalanya kipas untuk
menyedot keluarnya asap dan dapat diketahui status keadaan ruangan melalui
pemberitahuan sms yang diterima dari hasil proses kerja.
Cara Kerja
Alat pembersih asap ini dapat
bekerja secara otomatis. Sistem ini terdiri dari arduino uno sebagai pengendali
perintah pada setiap alat, GSM Shield sim 900 berfungsi sebagai pengirim dan
penerima sms.
Selanjutnya sensor MQ-2, ini
hanya bisa mendeteksi gas dan asap rokok, alat ini menggunakan kipas exhaust
fan untuk menyedot asap keluar dari ruangan, kipas exhaust fan ini terdiri dari
replay yang berfungsi sebagai saklar untuk menghidupkan dan mematikan kipas
exhaust fan secara otomatis.
Berdasarkan hasil pengujian,
pengguna dapat memperoleh informasi pemberitahuan sms status keadaan ruangan
dan pemberitahuan kipas off. Pada exhaust fan aktif tegangan pengukuran nya
adalah sebesar 13,24 volt.
Pengukuran pada sensor MQ-2 saat
aktif tegangan yang diperoleh sebesar 5,02 volt dengan error sebesar 0,2 volt.
Secara keseluruhan, hasil kinerja alat dan pemberitahuan sms keadaan ruangan
sesuai dengan rancangan, baik dalam hal tampilan maupun segi fungsionalitasnya.
“Alat ini masih berupa prototipe
dan masih bisa dikembangkan, semoga kedepan bisa terus dikembangkan serta dipatenkan,”
ujar Danny selaku Kabag LPPM ST3 Telkom. (Ikoh/ST3 Telkom Purwokerto)