Diunggah pada 15 November 2018, pukul 16:54
Guru adalah profesi yang mulia, bahkan seorang guru disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Yayasan Pendidikan Telkom memiliki banyak pejuang pendidikan, salah satunya adalah Tatang Taryana. Kepala SMA Telkom Bandung ini bahkan menorehkan prestasi gemilang dengan berhasil menjadi sebagai Kepala Sekolah Berprestasi tingkat nasional tahun 2016.
Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, Tatang Taryana didaulat untuk memberikan sharing dalam acara Selasa Siang Sharing Sareng Senior (5S) di Kantor Badan Pelaksana Harian YPT Jalan Cisanggarung No.2 Bandung pada Selasa (13/11).
Tatang menuturkan bahwa kesuksesa sesungguhnya adalah kumpulan dari upaya kerja keras dari seluruh elemen yang ada di sekitar kita. Sekalipun kesuksesan itu diraih oleh seseorang secara pribadi, sesungguhnya di balik itu selalu ada peran serta dan support dari orang-orang di sekeliling.
“Menjadi Kepala Sekolah Berprestasi, bukanlah prestasi saya semata, melainkan prestasi guru-guru dan seluruh pihak yang ada di sekolah. Karena semuanya berperan untuk mensupport saya mendapatkan prestasi ini, ini merupakan sebuah upaya untuk menggerakkan semuanya,”jelasnya.
Tatang memiliki filosofi anggrek dan lobster, bunga anggrek jika berbunga satu itu indah, tapi ketika bunganya muncul lebih banyak bunga itu berubah jadi semakin indah, mereka saling memperindah.
Tapi jika lobster, ketika bertelur dan anakannya lahir mereka bukan semakin banyak, tapi malah semakin berkurang karena saling makan.
“Untuk itu, dengan filosofi anggrek tadi, bagaimana semua unsur di sekolah ini dapat bersinergi, dan menciptakan harmoni. Semuanya bersatu padu untuk mencapai visi misi yang diharapkan dan masing-masing berperan sesuai dengan porsinya,”ucapnya.
Guru, kata Tatang adalah profesi yang dinilainya paling mendatangkan banyak kebahagiaan, karena setiap tahunnya guru akan menyaksikan anak didiknya lulus, kemudian diterima di perguruan tinggi yang diharapkan anak didik, hingga mendapatkan karir yang baik.
“Jika setiap pekerjaan dijalani dengan sepenuh hati, maka bayaran dari pekerjaan itu akan datang lebih besar. Bukan ukuran materi yang didapatkan namun, keberkahannya dan kebahagiaan saat mengetahui anak didik telah mencapai kesuksesannya,”pungkasnya. (Purel/YPT)