Mahasiswa ITTelkom Purwokerto berhasil menjadi juara 3 pada kompetisi internasional, EU Social Digithon Competition oleh European Union Indonesia. Mereka tergabung dalam tim Solutioner yang terdiri dari 3 orang mahasiswa Rekayasa Perangkat Lunak angkatan ‘19, yakni Rifqi Akmal Saputra (19104022), Alfan Adi Chandra (19104026), dan Vincent Nathaniel (19104016). Solutioner sendiri memiliki makna “ Ingin memberi solusi kepada masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ”.
The Delegation of the European Union (EU) to Indonesia berkolaborasi dengan IoT Association (ASIOTI), menggelar kompetisi EU Social DigiThon dengan tema “Aksi Muda untuk Perubahan”. Kompetisi ini bertujuan untuk mencari ide kreatif dan inovatif dari seluruh pelajar Indonesia yg berkaitan dengan solusi digital untuk masalah pandemi Covid-19. Utamanya untuk permasalahan di lingkup anak – anak, perempuan, kelompok disabilitas, dan kelompok rentan lainnya.
Tim Solutioner ini memiliki ide inovasi untuk kelompok disabilitas, yakni gagasan untuk membuat ELAIS : E-learning Al-Sensorik yang merupakan sebuah aplikasi yang cukup serupa dengan LMS berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk pelajar disabilitas sensorik. Pada masa pandemi ini, rekan – rekan pelajar disabilitas mendapatkan kesulitan dalam kegiatan belajar secara online yang biasanya mereka lakukan di sekolah. Tidak seperti pelajar lainnya, pelajar disabilitas sensorik (tuna rungu, tuna wicara, dan tuna netra) mereka berbicara menggunakan bahasa isyarat dan menyerap materi pelajaran melalui suara bagi tuna netra.
“Kesannya mereka luar biasa, saya masih ingat momen ketika tim ini diumumkan menjadi finalis, kami belum ada prototype sama sekali. Karena dipersyaratan penjurian yg diumumkan kalau bisa sudah ada prototype, akhirnya kami 2 hari full mahasiswa coding AI (Artificial Intelligence) tandem bersama dengan saya, dan luar biasanya mahasiswa bisa mengikuti meskipun di kuliah mereka belum belajar AI. Mahasiswa2 seperti ini yg harus terus ditempa supaya lulusan kita mampu bersaing dengan kampus – kampus besar”, saat Pak Faisal menceritakan kembali momen perjuangan bersama tim.
Tak lupa Ia pun menyampaikan pesan kepada seluruh rekan – rekan mahasiswa IT Telkom Purwokerto untuk terus bersemangat meraih prestasi.
“Untuk mahasiswa ITTP secara umum, cobalah semua lomba. Menang kalah itu rezeki Allah, kita harus terus berusaha. Kita dibekali waktu 24 jam sehari, dapat dimanfaatkan untuk terus eksplorasi yang bermanfaat. Bahkan weekend pun bisa disisihkan waktunya untuk terus belajar dan mencoba hal baru”, pesan dari Pak Faisal Dharma Adhinata, S.Kom., M.Cs., selaku pembimbing dari tim Solutioner.
Proses setelah pengumuman pemenang ini adalah tahap mentoring oleh para ahli bidang terkait dari Uni Eropa terkait pengembangan produknya. (Purel/ITTP)