ITTelkom Surabaya bersama dengan Institut Sepuluh November (ITS) dan Direktorat Pendidikan Khusus Dikdasmen pada hari Rabu (21/10) menyerahkan mesin cetak braille ke pelosok negeri yakni di Kalimantan Utara tepatnya di SLB Tanjung Selor. Mesin cetak braille ini sangat penting eksistensinya karena merupakan mesin bantu untuk tuna netra dimana saat ini kondisi mesin cetak braille yang ada di seluruh Indonesia sudah usang bahkan hampir 90 % nya mengalami kerusakan.
Penyerahan mesin cetak braille dilakukan secara langsung oleh Rektor ITTelkom Surabaya, Dr. Tri Arief Sardjono S.T M.T sekaligus sebagai ketua tim mesin cetak braille ITS dimana penyerahan diterima langsung oleh kepala sekolah SLB Tanjung Selor. Di kesempatan ini pula Junaidi selaku kepala sekolah SLB Tanjung Selor mengungkapkan rasa sukacitanya dengan adanya bantuan ini.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan mesin cetak braille untuk SLB Tanjung Selor dan semoga ini bisa bermanfaat dan berdayaguna tidak hanya disini namun juga dapat memberikan layanan dalam bentuk braille di Kalimantan Utara,” ujar Junaidi.
Mesin cetak braille yang selama ini digunakan oleh banyak SLB di seluruh Indonesia merupakan mesin besutan Swedia yang digunakan untuk mencetak tulisan-tulisan braille. Harganya yang sangat mahal dimana suku cadangnya sendiri ada di luar negeri memaksa civitas akademika ITS dan ITTelkom Surabaya untuk membantu mencarikan solusi dan terbentuklah ide untuk membuat prototipe mesin braille. Penyerahan ini merupakan inovasi yang sangat bermanfaat untuk membantu anak-anak SLB tunanetra di pelosok Indonesia untuk terus belajar demi masa depan generasi.
“Kami berharap ini dapat menjadi solusi untuk pergantian mesin braille yang telah rusak tanpa harus mengeluarkan biaya yang mahal sehingga siswa-siswa berkebutuhan khusus khususnya tunanetra dapat terus belajar. Ini tidak berhenti pada penyerahan saja, besok kami juga akan memberikan Latihan kepada siswa-siswa SLB dalam menggunakan “ ujar Tri Arief Sardjono disela acara penyerahan tersebut. (ITTS)