Ramadhan tahun ini terasa berbeda, pandemi COVID 19 membuat setiap orang harus berdiam di rumah dan menjaga jarak, untuk memutus mata rantai penyebaran COVID 19. Ibadah Ramadhan yang biasa dilaksanakan di masjid secara berjamaah pun harus dilaksanakan di rumah. Meski berbeda namun diharapkan tak pernah memadamkan semangat untuk tetap beribadah maksimal di rumah.
Untuk menyemangati para pegawai, Yayasan Pendidikan Telkom bekerjasama dengan Yakes Telkom, GSD dan DKM Masjid Al-Fath menggelar Jiwa Sehat Ruhani Mantap (Jihat Iman) pada Rabu (06/05) melalui video conference dengan menghadirkan narasumber Ustadz Aam Amiruddin.
Beribadah maksimal bersama keluarga di rumah di tengah pandemi menjadi tema yang diangkat dalam Jihat Iman. Dalam tausiahnya Ustadz Aam mengatakan, ibadah yang kita laksanakan sifatnya bukan hanya hablumminallah saja, memaksimalkan ibadah juga sebagai upaya untuk membentuk kekuatan yang dapat menciptakan keberkahan dalam keluarga.
“Di tengah pandemi COVID 19 ini, kita memiliki waktu lebih banyak dengan keluarga. Bagaimana menjadikan rumah sebagai tempat untuk menggalang kebaikan,”ucapnya.
Lalu kekuatan apakah yang dapat menciptakan keluarga yang berkah?, terdapat lima pilar kekuatan keluarga berkah yang diungkapkan Ustadz Aam, yang pertama kekuatan agama, dalam berumah tangga akan terjadi sejumlah perbedaan, baik itu cara berfikir, kultural bahkan status sosial. Kekuatan agama diharapkan dapat menjembatani perbedaan antara suami istri.
Pilar kedua adalah kekuatan cinta (mawadah), pasangan suami istri senantiasa saling mengingat kebaikan dan jasa, saling menghargai, dan berkomunikasi, dari hal inilah Allah akan menurunkan cinta-Nya (rahmat) pada sebuah keluarga.
“Keluarga yang akan mendapatkan Rahmat Allah itu dimulai dari mawadah. Mawadah itu dikondisikan atau diciptakan oleh kita, semua itu ada saling, kerja bersama,”ucapnya.
Pilar ketiga adalah kekuatan doa, rumah tangga itu ibadah terlama, yang butuh kesabaran, ilmu dan doa yang ekstra. Pilar keempat yaitu kekuatan kata-kata, suami istri itu harus selalu gunakan kalimat terbaik, terpuji. Hindarilah panggilan buruk, prasangka buruk dan mencari-cari kesalahan karena hal ini membuat keluarga menjadi tidak berkah.
Pilar kelima yaitu kekuatan ilmu, suami istri harus selalu belajar dan mempelajari sifat dan karakter pasangannya dan menerima kekuranan masing-masing dan berusaha memperbaikinya semampu mungkin.
“Buka mata, telinga, fikiran dan hati untuk selalu belajar dan belajar, Allah akan mengangkat orang-orang yang selalu belajar,”ucapnya.
Diakhir tausiahnya, Ustadz Aam mengatakan kelurga berkah diraih bukan dengan kemujuran tetapi digapai melalui perjuangan dengan memaksimalkan ibadah bersama keluarga.
“Kalau ada sebuah keluarga yang penuh keberkahan hidup dengan mawadah, marohmat, mereka itu berjuang, sehingga bisa meraih keberkahan dalam keluarga,”pungkasnya.(Purel/YPT)