Sampah kerap menjadi masalah, mulai dari masalah lingkungan hingga masalah kesehatan. Untuk itu diperlukan solusi untuk menangani sampah dengan cara yang tepat. Sebuah inovasi dilakukan oleh Lembaga Pendidikan Tinggi YPT untuk mengelola sampah organik dengan menciptakan incenerator, yaitu alat pembakar sampah dengan suhu tertentu. Incenerator lebih ramah lingkungan karena smokeless dan mengurangi dampak dari polusi udara berupa emisi gas atau partikulat.
Akademi Telkom Jakarta bekerjasama dengan Telkom University membuat insenerator melalui hibah Penelitian Kerjasama antar Lembaga Pendidikan Tinggi (PEKERTI) di Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Telkom No. KWR.0100/PNLT3/PPM-LIT/2020 tentang Pelaksanaan Penelitian Kerjasama Perguruan Tinggi YPT Group/Perguruan Tinggi Dalam Negeri Tahap II Tahun Anggaran 2020 dengan anggota tim dari Akademi Telkom Jakarat terdiri dari: Ade Rahmat Iskandar, M.T, Suyatno, M.T, dan M. Royhan M.T.
Incenerator ini dilengkapi dengan alat sentrifugal untuk menghilangkan partikel ukuran mikron yang dihasilkan terutama dari pembakaran dedaunan/ranting pohon. Hasil dari tahap pertama kemudian dilanjutkan dengan penyemprotann air untuk mereduksi asap yang dihasilkan dari pembakarannya. Beberapa tahap sejenis ditambahkan untuk mengurangi dampak polusi udara seminimal mungkin. Seiring dengan hal ini, dilakukan optimasi pada penggunaan bahan bakar. Sisa air penyemprotan juga dilengkapi dengan filter untuk dapat digunakan kembali secara kontinu.
Paralel dengan program tersebut, dilakukan pengukuran lapangan kualitas udara di dalam dan luar ruangan. Hal ini untuk melihat tidak hanya dampak dari penggunaan insinerator dibandingkan dengan pembakaran sampah secara langsung, tetapi juga mengidentifikai faktor polusi udara lokal lainnya di kampus Akademi Telkom Jakarta. Pekerjaan dilakukan dengan melibatkan mahasiswa dari kedua Akatel Jakarta dan Telkom University. Produk incenerator sendiri merupakan hasil pengembangan riset melalui rintisan perusahaan berbasis teknologi yang sedang diinkubasi oleh Bandung Techno Park, Universitas Telkom, yaitu BiruLangit. (Akatel Jakarta)