Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) menjalin lima kerjasama dengan PT. Telkom , PT. Infomedia Nusantara, PT. Infomedia Solusi Humanika, dan PT, Huawei Tech Investment, satu kerjasama dijalin dengan internal yaituTelkom University. Penandatanganan kerjasama ini dilaksanakan pada Senin (27/11) di Sahid Eminence Hotel Ciloto, Cianjur
Kerjasama ini memiliki beberapa bertujuan, yaitu untuk peningkatan sinergi baik di lingkungan YPT Group maupun Telkom Group, link & match dengan dunia usaha/industri, peningkatan kompetensi (knowledge & Skill), penguatan kurikulum & silabus pendidikan, praktek kerja industri bagi siswa, magang bagi pendidik, lesempatan kerja bagi lulusan Telkom Schools (TS),Telkom Campus,pemberian bantuan Perangkat Laboraturium, pemberian pelatihan (ToT) & sharing knowledge.
Secara rinci kerjasama yang dijalin YPT sebagai berikut:
1.Kerjasama dengan Telkom University dalam bidang layanan pembekalan dan tes kecakapan berbahasa Inggris untuk siswa SMP, SMA & SMK TELKOM.
2.Kerjasama dengan PT. Telkom meliputi Joint Innovation Center (JIC) dan Layanan Edukasi Internet of Things (IoT) Arkademy.
3.Kerjasama dengan PT. Infomedia Nusantara bidang Pendidikan meliputi penyelarasan dan penguatan materi kurikulum bidang pelayanan (Customer Relationship Management). Selain itu Infomedia juga menyediakan tenaga pengajar dalam pelaksanaan training bagi siswa lulusan SMA dan SMK Telkom yang akan ditempatkan di operasional Call Center Telkom yang dikelola Infomedia.
4.Kerjasama dengan PT.Infomedia Humanika, Peningkatan Kompetensi dan Kesempatan Kerja di Lingkungan Pendidikan Menengah, meliputi rekrutasi alumni SMA & SMK Telkom (Telkom Schools) untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dari bisnis ISH untuk Program Jepang dan Non Program Jepang. Serta penyelarasan dan penguatan materi kurikulum bidang pelayanan.
5.Kerjasama dengan PT. Huawei Tech Investmen yaitu Smartgen Program dari Sekolah ke Industri, meliputi kerjasama dalam bidang ilmiah akademi melalui program pendidikan dan pelatihan program alih pengetahuan guna menjembatani kesenjangan antara apa yang dipelajari di Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) dan kebutuhan industri.(Purel/DPSE)