Bandung ICT Expo & ANJA 2017 sukses digelar, event yang digelar dalam rangka perayaan ulang tahun Telkom University yang ke-4 ini secara resmi ditutup oleh Ketua Yayasan Pendidikan Telkom Dwi S. Purnomo.
“Secara pribadi dan sebagai Ketua Yayasan merasa sangat bangga, acara ini ternyata di luar ekspektasi saya. Di usia yang relatif muda, dalam 3 tahun Telkom University sudah bisa akreditasi A.Saya yakin di tahun kelima acara ini akan lebih apik lagi. Acara ini begitu viral di perbincangkan, di grup WA Telkom misalnya. Tidak hanya internal tapi juga eksternal, banyak sekali pemberitaan tentang acara ini. Untuk dapat terus meningkatkan performa, kita harus terus berubah dan berinovasi,”ungkap Ketua YPT dalam pidato penutupan Bandung ICT Expo&ANJA pada Jum’at (29/09) di Telkom University Convention Hall (TUCH).
Sebelum acara penutupan, di hari tekahir pelaksanaan Bandung ICT Expo &ANJA 2017 digelar Leader’s Talk edisi spesial 4th Anniversary Telkom University yang mengusung topik Digital Transformation in Financial Technology.
Pada sambutanya Wakil Rektor I Telkom University, Heroe Wijanto mengungkapkan bahwa saat ini dunia termasuk Indonesia sedang mengalami disruptif sistem.
“Layanan teknologi pada berbagai sektor di Indonesia berhasil terdisrup oleh pemain asing. Tidak terkecuali juga sektor keuangan. Sehingga melahirkan fenomena baru yang kita kenal dengan financial technology (fintech). Itulah mengapa topik ini menarik untuk di bahas di Leader’s Talk kali ini,” ungkap Heroe.
Beberapa speaker yang kredibel dan kompeten di undang di Leader’s Talk episode 13 ini. Diantaranya ada Direktur Utama PT. Kimia Farma Ir. Honesty Basyir M.M., Director of Digital Banking & Technology (CIO & CDO) Bank BRI, Ir. Indra Utoyo M.Sc., dan CEO PT. Angkasa Pura II dr. Muhammad Awaluddin M.Ba.
Sebagai Direktur Utama PT. Kimia Farma, Basyir sadar betul bahwa implementasi teknologi di perusahaannya perlu segera dilakukan. Dirinya memaparkan, dalam waktu dekat, Kimia Farma memiliki aplikasi terintegrasi yang serentak di rilis pertengahan 2018 mendatang.
“Kami sudah membuat aplikasi yang memanfaatkan big data untuk melihat costumer behaviour. Segera di rilis tahun depan. Hal ini kami lakukan untuk mampu mengikuti perkembangan teknologi,” ungkap Basyir.
Dilanjutkan oleh Director of Digital Banking & Technology (CIO & CDO) Bank BRI, Ir. Indra Utoyo M.Sc. bahwa Bank BRI sudah siap berperan dalam perkembangan financial technology di Indonesia dengan membuat Open API.
“BRI pun sudah mengantisipasi disruptif di bidang Fintech. Kami tetap fokus pada pengembangan SDM dibarengi dengan pelatihan-pelatihan di bidang teknologi dengan memanfaatkan inkubasi-inkubasi ala start up seperti Bandung Techno Park yang ada di Telkom Univeristy. Lalu bagi para start up yang hendak menggunakan fitur Bank BRI, kami telah menyediakan Open API. Sehingga eksplorasi terhadap fitur BRI bisa dengan mudah di lakukan para start up yang sedang berkembang,” ungkap Indra.
Pembicara terakhir yaitu Muhammad Awaluddin M.Ba. mengungkapkan bagaimana antisipasi atau langkah untuk mengatasi disruptif teknologi.
“Airport operator saat ini perlu melakukan pemanfaatan teknologi. Kita perlu mendisrup diri kita sendiri, karena jika tidak maka akan terdisrup oleh pemain. Kami telah menyusun sebuah metode bernama Airport Digital Life Experience yang di dalamnya ada customer experience, operating efficiency, business enhancement,” ungkapnya. (Purel/Tel-U)