Sebagai
masyarakat yang tumbuh berkembang dengan kepesatan jaringan informasi,
Indonesia adalah negara dengan akses informasi terbesar, tetapi dengan
minat baca terendah. Kondisi tersebut merupakan kenyataan anomali,
negara-negara dengan minat baca tertinggi di asia misalnya, adalah
Singapura, tetapi juga anomali karena akses informasi tidak seramai di
Indonesia.
Kondisi
itu berimbas pada kualitas informasi dan pengetahuan yang dicerna oleh
masyarakatnya, di Indonesia sendiri mengalami fase “distribusi pesan
palsu mendominasi pesan faktual”. Hal ini terkait dengan pengetahuan
masyarakat untuk memilah informasi yang sehat.
Untuk
itu, Open Library Telkom University menyelenggarakan perayaan Hari
Literasi Dunia, yang oleh organisasi dunia melalui UNESCO ditetapkan 8 september setiap tahunnya. Hari
penting bagi pergerakan literasi ini dirayakan dengan cara yang beragam
di berbagai belahan dunia. Literasi erat cakupannya dengan kemampuan
membaca, menulis dan berhitung, sehingga literasi memiliki peran krusial
dalam kehidupan masyarakat yang terlibat dalam interaksi sosial
sehari-hari.
Wakil
Rektor bidang Kerjasama yang membidangi Open Library Dr. AMA Suyanto
menguraikan, Literacy Day ini dimaksudkan untuk menjaga kesadaran
mahasiswa agar tetap waspada dalam menyaring asupan informasi, entah itu
berkenaan dengan akses media digital maupun konvensional, “Ini
penting, bahwa upaya penyadaran untuk mahasiswa dan masyarakat tidak
bisa sekali waktu, harus terus menerus, dan komitmen Telkom University
melalui Open Library ini merupakan upaya pencerdasan yang akan terus
menerus di jaga” ungkapnya.
Telkom University sebagai institusi pendidikan tinggi yang memiliki tanggungjawab sosial untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia turut serta bergerak melalui Perpustakaan yang menggelar ‘Telkom University Literacy Event 2017’. Mengusung tema Literacy is the Key of Life,
literasi menjadi kunci setiap individu dalam berkehidupan yang akan
mendukung pembelajaran sepanjang hayat. Tahun 2017 adalah tahun ke-4
Perpustakaan Telkom University menggelar kegiatan literasi yang terbuka
untuk umum dan menyuguhkan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk
menambah kecintaan masyarakat terhadap literasi khususnya membaca dan
menulis.
‘Telkom University Literacy Event 2017’ : Literacy is the Key of Life’,
diselenggarakan mulai tanggal 11-15 september 2017, bertempat di
Perpustakaan Telkom University, acara ini memiliki 23 sesi acara yang
terdiri dari Talkshow ‘Literacy is the key of Life’ dengan pembicara Agus Rusmana dan Luki Wijayanti, keduanya adaah penggiat literasi yang telah dikenal luas masyarakat akademis di Indonesia.
Rangkaian seminar dengan topik “Research from A to Z” yang akan membahas cara memulai riset, meningkatkan awareness periset
mengenai plagiarism, hingga tips & trick menerbitkan karya ilmiah
di Jurnal nasional maupun internasional, mengundang pihak
Kemenristekdikti, LIPI dan praktisi yang ahli di bidangnya. Acara
lainnya adalah rangkaian workshop salah satunya Creative Writing Workshop, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis kreatif di kalangan anak muda. Storytelling untuk anak-anak serta pelatihan mendongeng bagi guru maupun orang tua dan ‘Literacy Gigs with ARiReda’ yang
akan menyuguhkan kepada penonton musikalisasi puisi karya Sapardi Djoko
Damono dan karya puisi lainnya, sehingga diharapkan dapat menyalakan
kecintaan anak muda dan masyarakat terhadap karya sastra dengan cara
yang berbeda dan menyenangkan.
Kegiatan ini juga diramaikan dengan adanya Book Fair dari penerbit dan toko buku yang ada di Kota Bandung. Melalui acara ini, Perpustakaan Universitas Telkom yang memiliki konsep ‘Open Library’ ingin membuka akses kepada seluruh masyarakat. Menurut Kepala Perpustakaan Universitas Telkom Nurul Fitria “Perpustakaan
Universitas Telkom terbuka bagi siapapun yang ingin belajar dan
berkolaborasi dengan kami, acara ini diharapkan tidak hanya dapat
menginspirasi namun memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan minat
baca di Indonesia”, tuturnya. (Purel/Telkom University)