Industrial Gathering Telkom University Bahas Kontribusi Alumni
Tuntutan industri terhadap perguruan tinggi semakin meningkat, selain kompetensi dan inisiatif kinerja yang baik, industri juga menuntut perguruan tinggi untuk lebih banyak hasilkan inovator-inovator muda di banyak bidang, terutama bidang sains dan teknologi berkelanjutan. Untuk memenuhi kondisi tersebut, Telkom University kembali gelar Industrial Gathering dan Best Employer Award 2017, di Jakarta (7/12/2017).
Kegiatan yang dilaksanakan di Gerbera Mezzanine Hotel Mulia Jakarta ini, bertujuan untuk meningkatkan hubungan universitas dengan industri penyerap alumni Telkom University. Sejauh ini, dari data yang dihimpun oleh pusat pengembangan karir Telkom University, alumni Telkom University setidaknya telah tersebar hingga ke 30 negara, dengan kapasitas dan keahlian dominan dalam bidang teknologi informasi.
Meskipun demikian, Rektor Telkom University Profesor Mochamad Ashari tidak berpuas diri, ia tetap merangkul dan menguatkan jalinan korporasi nasional, ia meyakini keberhasilan sebuah universitas dipicu dari perubahan-perubahan yang dimotori oleh perusahaan. Sehingga penting bagi universitas untuk terus menerus memperbarui wawasan dan mengadaptasikan dalam pendidikan tinggi.
“Universitas bukan menara gading, universitas harus mengarus pada perubahan, dan salah satu upaya kita mengikuti perubahan itu, dengan terus menerus memantau kemajuan dan perkembangan industri, maka dari itu secara rutin kami mengadakan pertemuan industri, untuk membahas banyak hal terkait inovasi dan kebutuhan-kebutuhan sumber daya yang diperlukan oleh industri di masadepan” tegasnya.
Lebih lanjut, Profesor Ashari menilai bahwa para alumni Telkom University tidak terpaku pada satu kondisi stagnan, harus akrab dengan dinamika industri, juga inovasi-inovasi terbarukan. Selain mempertemukan tidak kurang dari 35 industri diberbagai bidang, Telkom University juga memberikan anugerah kepada korporasi yang selama ini dianggap konsisten dan berhasil memicu inovasi Telkom University dengan dukungan penyerapan profesional alumni.
Dalam kesempatan tersebut, hadir Direktur Jenderal Belmawa Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Riset Dikti) Profesor Intan Ahmad. Sementara hadir sebagai pembicara utama Presiden Direktur PT Kimberly Clark Indonesia Wishnu Pramuji. Pramuji membenarkan bahwa salah satu isu krusial dalam membangun hubungan perguruan tinggi dan industri adalah inovasi.
Menurutnya, inisiatif dalam berinovasi dapat dilihat dari seberapa sensitifnya perguruan tinggi dalam beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang sangat cepat. Tanpa adaptasi yang cepat, alumni perguruan tinggi hanya akan menjadi pekerja biasa, bukan inovator yang turut serta berkontribusi terhadap kemajuan industri.
“Adaptasi menjadi nilai tinggi, tentu dengan kesadaran tersebut alumni perguruan tinggi mampu menghadapi segala macam iklim dunia kerja, terlebih hari ini kita hidup di era digital, teknologi informasi, tidak cepat tanggap maka tertinggal kita” jelas Pramuji dalam paparannya. (Purel/Telkom University)